Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas
Assalammualaikum,
Sebagai pengikut Yang Mulia Rasulullah (s.a.w), membaca Al-Quran harus
menjadi praktek keseharian yang tidak boleh ditinggalkan. Rutinitas ini
harus menjadi bagian dari kehidupan umat Islam, karena Rasulullah
(s.a.w) pun merupakan sosok yang disebut oleh Aisyah (ra) sebagai wujud yang memiliki akhlak Al-Quran.Sehingga di dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirman : “Orang-orang
yang kepada mereka Kami berikan Al Kitab dan mereka membacanya dengan
bacaan yang sebenarnya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barang
siapa ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”
(al-Baqarah [2]:121).
Surah Al-Fatihah
Rasulullah SAW. bersabda: “Ketika Allah Azza wa Jalla hendak
menurunkan surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Ali-Imran 18, 26-27, surat dan
ayat itu bergelantung di Arasy dan tidak ada hijab dengan Allah. Surat
dan ayat itu berkata: Ya Rabbi, Kau akan turunkan kami ke alam dosa dan
pada orang yang bermaksiat kepada-Mu, sementara kami bergelantung dengan
kesucian-Mu. Allah SWT. berfirman: “Tidak ada seorang pun hamba yang
membaca kalian setiap sesudah shalat kecuali Aku karuniakan padanya
lingkaran kesucian di tempat ia berada, dan Aku memandangnya dengan
mata-Ku yang tersembunyi setiap hari tujuh puluh kali pandangan. Jika
tidak, Aku tunaikan baginya setiap hari tujuh puluh hajat yang disertai
pengampunan. Jika tidak, Aku melindungi dan menolong-nya dari semua
musuhnya. Dan tidak ada yang mengha-langinya untuk masuk ke surga
kecuali kematian.” (Tafsir Majmaul Bayan 1/426).
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Fatihah,
Allah mengkaruniakan kepadanya pahala sama dengan pahala membaca
suluruh ayat yang diturunkan dari langit.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn
1/4).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berakata: “Iblis menangis dan menjerit
dalam empat hal: ketika ia dilaknat, ketika ia diturunkan ke bumi,
ketika Muhammad diangkat men-jadi Rasul, dan ketika surat Al-Fatihah
diturunkan.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 1/4).
Rasulullah SAW. bersabda bahwa Allah SWT. berfirman: “Aku membagi
surat Al-Fatihah antara Aku dan hamba-Ku, separuh untuk-Ku dan separuh
lagi untuk hamba-Ku.
-
Bagi hamba-Ku ketika ia bermohon dan membaca: Bismillahir Rahmanir
Rahim, Allah Azza wa Jalla menyatakan: “Hamba-Ku telah memulai dengan
nama-Ku, maka berhaklah Aku untuk menyempurnakan urusannya dan
memberikan keberkahan dari sisi-Ku untuk seluruh.keadaannya.”
-
Ketika hamba-Ku membaca: Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Allah Jalla
jalaluh menyatakan: “Hamba-Ku telah memuji-Ku, mengakui bahwa semua
nikmat yang dimilikinya berasal dari sisi-Ku, dan semua bala’ Aku yang
menyingkirkan sehingga ia merasakan itu sebagai karunia. Maka, hendaknya
kalian saksikan, Aku akan menjamunya dengan kenikmatan akhirat lebih
dari kenikmatan dunia yang telah Kuberikan, dan menyingkirkan bala’
akhirat sebagaimana Aku telah menyingkirkan bala’ dunia.”
-
Ketika hamba-Ku membaca: Ar-Ramânir Rahîm, Allah Jalla jalaluh
menyatakan: “Hamba-Ku telah bersaksi bahwa Aku Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kalian saksikan, Aku akan melimpahkan rahmat-Ku padanya dan
mencurahkan karunia-Ku padanya.”
-
Ketika hamba-Ku membaca: Maliki yawmiddîn, Allah SWT. menyatakan: Kalian
saksikan, sebagaimana ia telah mengakui Aku sebagai Raja pada hari
kiamat, Aku akan memberikan kemudahan baginya yaitu amalnya tidak
dihisab, dan Aku akan mengampuni semua kesalahannya.”
-
Ketika hamba-Ku membaca: Iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’in, Allah Azza
wa Jalla menyatakan: “Dia hanya memohon pertolongan kepada-Ku dan hanya
bersandar kepada-Ku. Kalian saksikan, Aku akan menolongnya dalam segala
urusannya, Aku akan melindungi-Nya dalam segala deritanya, dan Aku akan
memegang tangannya saat ia membutuhkan pertolongan.”
-
Ketika hamba-Ku membaca: Ihdinash shirâthal mustaqîm … (sampai akhir
surat), Allah Jalla jalaluh menyatakan: Hamba-Ku telah bermohon pada-Ku,
Aku pasti mengijabah permohonan hamba-Ku, memberikan apa yang
diinginkan, dan menyelamatkannya dari apa yang ditakutkan.” (Tafsir Nur
Ats-Tsaqalayn 1/5).
Surat Al-Ikhlas
Rasulullah SAW. bersabda: …”Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlash
tiga kali, ia seperti membaca seluruh Al-Qur’an.” (Tafsir Nur
Ats-Tsaqalayn 5/702).
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang melewati kuburan dan
membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali, kemudian ia menghadiahkan
pahalanya kepada penghuni kubur, Allah SWT memberikan pahala padanya
sejumlah penghuni kubur.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/702).
Imam Ja`far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka jangan tinggalkan membaca surat Al-Ikhlash
sesudah shalat fardhu, karena orang yang membacanya Allah akan
menggabungkan baginya kebaikan dunia dan akhirat, mengampuni dosanya,
dosa kedua orang tuanya dan dosa anaknya”. (Mafatihul Jinan 478).
Imam Musa Al-Kazhim (sa)1) berkata: “Sangatlah banyak keutamaan bagi
anak kecil jika dibacakan padanya surat Al-Falaq (3 kali), surat An-Nas
(3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali), jika tidak mampu (50 kali).
Jika dengan bacaan itu ia ingin mendapat penjagaan, ia akan terjaga
sampai hari wafatnya.” (Mafatihul Jinan 479).
Surat Al - Falaq
Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang ingin memperoleh
penjagaan Allah dari orang yang bermaksud buruk, hendaknya ketika
melihat orang itu memohon perlindungan dengan kekuatan Allah Azza wa
Jalla dari kekuatan makhluk-Nya, kemudian membaca surat Al-Falaq dan
ayat yang difirmankan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Nabi-Nya SAW.:
Fain tawallaw faqul hasbiyallâhu lâ ilâha illâ Huwa, ‘alayhi tawakkaltu
wa Huwa Rabbul ‘arsyil ‘azhîm (At-Taubah: 129), niscaya Allah
menyelamatkan ia dari tipu daya setiap penipu, makar setiap pemakar, dan
kedengkian setiap orang yang dengki.” (Tafsir Nur Ats-Tsaqalayn 5/717).
Imam Musa Al-Kazhim (sa)2) berkata: “Tidak ada seorang pun yang
membacakan pada anak kecil setiap malam: surat Al-Falaq dan An-Nas
masing-masing (3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali) atau (50 kali),
kecuali Allah menyingkirkan darinya setiap penyakit atau derita anak
kecil: kehausan, penyakit lambung dan darah, sampai ia berusia remaja.
Jika sesudah remaja ia membacanya sendiri, maka ia akan dijaga oleh
Allah Azza wa Jallah sampai hari wafatnya.” (Tafsir Nur Tsaqalayn 5/717).
Imam Ali Ar-Ridha (sa) 3) berkata bahwa beliau pernah melihat orang
yang sedang pingsan. Beliau menyuruh mengambilkan gelas yang diisi air.
Kemudian beliau membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Falaq dan An-Nas,
kemudian meludahi/meniup gelas itu, lalu menyuruh
menyiramkan/mengusapkan air itu pada kepala dan wajahnya. Orang yang
pingsan itu sadar dan bangun. Imam berkata kepadanya: “Insya Allah
penyakit itu tidak akan kembali lagi kepadamu selamanya.” (Tafsir Nur
Tsaqalayn 5/718).
Surat An - Naas
Imam Musa Al-Kazhim (sa). berkata: “Sangatlah banyak keutamaan surat
ini bagi anak kecil jika padanya dibacakan surat Al-Falaq (3 kali),
surat An-Nas (3 kali), dan surat Al-Ikhlash (100 kali) dan jika tidak
mampu (50 kali). Jika ia ingin memperoleh penjagaan diri dengan bacaan
itu, ia akan terjaga sampai hari kematian men-jemputnya. (Mafatihul
Jinan 479).
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata bahwa Rasulullah SAW. mengadu
karena sakit yang dideritanya. Kemudian Jibril AS. datang kepadanya, dan
Mikail berada di dekat kakinya. Kemudian Jibril memohonkan perlindungan
untuknya dengan surat Al-Falaq, dan Mikail memohonkan perlindungan
untuknya dengan surat An-Nas.” (Tafsir Nur Tsaqalayn 5/725).
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa). berkata bahwa: “Jibril datang kepada
Rasulullah SAW. ketika sedang mengadu karena sakit, lalu Jibril
meruqiyah (mengobati)nya dengan surat Al-Falaq, An-Nas dan Al-Ikhlash.
Jibril berkata: Dengan nama Allah aku ruqiyah kamu, Allah pasti
menyembuhkan kamu dari segala penyakit, ambillah surat ini niscaya ia
akan memberi kamu ketenangan dan kesembuhan. Kemudian Nabi SAW.
membacanya.” (Tafsir Nur Tsaqalayn 5/725).
Wassalammualaikum.